KPK tanya soal Harrier dan kongres Demokrat


Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka kasus dugaan menerima gratifikasi proyek Hambalang, Jumat (28/2/2014).



Seusai diperiksa, Anas mengaku ditanyai soal mobil Harrier yang diduga sebagai hadiah yang diterimanya dari proyek Hambalang.

"Tadi detail ditanyakan tentang Harrier bersejarah. Tentu saya jelaskan bagaimana secara detail proses pembelian Harrier itu sampai dijual dan seterusnya," kata Anas.

Anas juga mengaku ditanyai mengenai Kongres Partai Demokrat di Bandung pada 2010 lalu.

Anas mengatakan, sebenarnya dia sudah pernah menjelaskan mengenai masalah kongres itu ke penyidik. Namun, kali ini dia menambahkan beberapa hal.

"Saya tambahkan penjelasan, misalnya bagaimana struktur organisasi berdasarkan hasil kongres. Bagaimana posisi majelis tinggi, dewan pembina, dewan kehormatan, dewan pimpinan pusat, dan seterusnya. Yang pasti dalam struktur organisasi Partai Demokrat hasil kongres di Bandung, kewenangan atau kekuasaan ada di majelis tinggi. Ketua majelis tinggi adalah Bapak SBY," jelasnya.

Dia juga mengaku dikonfirmasi mengenai hubungannya dengan beberapa tokoh yang terkait dengan proyek Hambalang.

"Banyak hal ditanya, (apakah) kenal Pak Andi Mallarangeng, kenal Pak Mahfud Suroso, kenal Pak Agus Marto Wardoyo, kenal yang lain-lain. Yang kenal tentu saya jawab kenal. Yang tidak kenal saya jawab tidak kenal," aku Anas.

Saat ditanya apakah penyidik menanyakan mengenai proyek lain yang disangkakan kepadanya, Anas mengaku sampai saat ini belum tahu mengenai proyek-proyek lain itu.

"Yang lain enggak tahu juga apa yang disebut yang lain," ujarnya.

Anas saat ini sudah mendekam di Rutan KPK, Jakarta, sejak Jumat (10/1/2014) lalu. Selain Anas, dalam kasus Hambalang ini KPK juga telah menetapkan empat orang lainnya sebagai tersangka.

Mereka adalah mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, mantan Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Kemenpora Deddy Kusdinar, Direktur PT Dutasari Citra Laras Mahfud Suroso, dan mantan petinggi PT Adhi Karya Teuku Bagus Muhammad Noor.

KOMPAS.COM
0 Komentar untuk "KPK tanya soal Harrier dan kongres Demokrat"

Back To Top